Jurnal Kanker: Kemoterapi AC

Jakarta 12 April 2025

Per hari ini, aku sudah menjalani 3 siklus kemoterapi AC. Kita flashback mundur sedikit ke siklus pertama. Jadwal kemoterapi pertamaku itu 1 Maret 2025. Biar gampang diingat dan gampang tracking juga. Tapi sebelum mulai kemo, aku harus operasi pasang chemoport dulu. Jadi untuk siklus pertama kemoterapi, aku dirawat di rumah sakit kurang lebih selama 4 hari mulai dari H-1 operasi pemasangan chemoport. Dokter memang menyarankan aku untuk rawat inap di siklus pertama agar semua gejala atau efek yang timbul dari kemo pertama bisa diobservasi dengan baik. Jadi efek samping kemo bisa diatasi dengan cepat.

Bagaimana rasanya kemo pertama kali? Sangat amat dasyat tidak enaknya. Mual parah, sekujur tubuh terasa tidak enak, lemas linu letih, tidak bisa tidur, bahkan sempat demam juga. Efek samping ini bisa berlangsung hingga 3 sampai 5 hari lamanya. Dan akan terus berulang di siklus berikutnya. Total aku akan menjalani 4x siklus kemo AC, jadi aku bisa bersiap-siap di siklus kedua dan selanjutnya. Disini aku menyadari pentingnya memiliki support system yang bisa kita andalkan entah itu teman atau keluarga. Efek samping seperti kerontokan rambut baru mulai di hari ke 14 setelah kemo. Aku memutuskan untuk mencukur habis rambutku di hari ke 17 agar bisa mengenakan wig dengan lebih mudah.

Persiapan kemo aku mencakup meal prep, mencari dan membeli wig yang sesuai, membeli cukuran khusus bayi, mencari menu makanan yang netral dan aman di lambung, membersihkan kamar seperti ganti sprei dan vakum, membersihkan rumah karena takut nanti tidak bertenaga untuk beres-beres, membuat daftar teman dan keluarga yang bisa dimintai bantuan jika ada hal-hal yang merepotkan atau terjadi diluar dugaan dan yang terakhir, menyiapkan mental jika memang harus botak. Pada akhirnya kesiapan mental adalah yang terutama. Dari 3 siklus yang sudah aku jalani, aku merangkum efek samping kemo yang aku rasakan seperti ini:

Hari ke-1: Hari Kemoterapi
Ini adalah hari di mana obat dimasukkan ke tubuh. Biasanya aku makan lebih dulu sebelum pergi, lalu banyak minum air putih. Rasa mual biasanya muncul di malam hari, setelah efek obat mulai bekerja. Hari ini aku usahakan untuk istirahat lebih awal.

Hari ke-2: Puncak Mual dan Lelah Berat
Ini adalah hari paling sulit. Tubuh terasa seperti ditabrak kereta: mual hebat, sangat lelah, dan tidak ingin bergerak. Biasanya aku hanya tidur hampir sepanjang hari, makan seadanya—makanan lembut dan tidak berbau menyengat. Penting: selalu berpegangan ke dinding saat berjalan karena ada resiko terjatuh di hari kedua dan ketiga.

Hari ke-3: Masih Lemah, Tapi Sedikit Lebih Baik
Rasa kantuk dan mual masih mendominasi. Aku berusaha makan makanan hambar dalam porsi kecil, minum teh jahe, dan hanya berbaring sambil mendengarkan musik ringan.

Hari ke-4: Nafsu Makan Mulai Kembali, Energi Pelan-Pelan Muncul
Aku mulai bisa berjalan pelan di dalam rumah. Nafsu makan mulai kembali, walau belum penuh. Aku mulai coba makan lebih teratur dan menjaga gerakan tubuh ringan agar tidak terlalu lemas.

Hari ke-5: Lebih Baik, Sudah Mulai Menikmati Makanan
Rasanya seperti keluar dari kabut. Aku mulai mencoba makanan favorit lagi dalam porsi kecil, lalu menyempatkan waktu untuk self care: mandi lama, pakai skincare, atau menonton film ringan.

Hari ke-6: Hari Baik! Hampir Normal
Ini adalah titik di mana aku merasa hampir seperti diriku yang biasa. Bisa keluar sebentar, belanja ke mini market, atau melakukan pekerjaan ringan dari rumah.

Hari ke-7: Masih Baik, Hanya Sedikit Cepat Lelah
Masih terasa produktif, tapi aku tetap menjaga ritme tetap santai. Ini waktu yang baik untuk mengerjakan hal-hal ringan yang tertunda.

Hari ke-8: Sistem Imun Terendah (Nadir)
Hari ini adalah saat tubuh paling rentan terhadap infeksi. Aku biasanya menghindari keramaian, lebih banyak diam di rumah, memakai masker jika keluar, dan mengonsumsi makanan hangat serta bergizi.

Hari ke-9: Tubuh Mudah Lelah, Waspadai Demam
Terkadang rasa lelah kembali, dan aku lebih waspada terhadap tanda-tanda infeksi seperti demam atau sariawan. Aku banyak minum dan memeriksa suhu tubuh secara berkala.

Hari ke-10: Mulai Pulih Secara Bertahap
Tubuh perlahan-lahan mulai pulih. Aku mulai mencoba latihan ringan seperti peregangan atau jalan santai, dan mengatur pola makan lebih stabil.

Hari ke-11: Fokus Kembali, Nafsu Makan Stabil
Aku mulai merasa lebih fokus dan berenergi. Ini waktu yang baik untuk menulis, ngobrol dengan teman, atau melakukan hal kreatif yang sempat tertunda.

Hari ke-12: Mulai Normal Kembali
Hari ini biasanya aku gunakan untuk cek laboratorium dan persiapan siklus berikutnya. Tubuh terasa stabil dan pikiran lebih jernih.

Hari ke-13: Energi Stabil
Aku merasa cukup baik secara fisik dan mental. Hari ini biasanya aku gunakan untuk istirahat ekstra sambil menyiapkan mental untuk menghadapi kemoterapi berikutnya.

Hari ke-14: Malam Sebelum Chemo – Hari yang Tenang
Jika semua sudah siap (makanan, baju, agenda), hari ini bisa terasa cukup tenang. Aku berusaha banyak minum air putih, makan bergizi, dan tidur cukup sebagai bekal untuk siklus berikutnya.

Contoh tracker pribadi

Pro tips: pilih jadwal kemo di hari jumat agar tidak terlalu mengganggu ritme kerja dan buat tracking pribadi untuk mendokumentasikan semua yang kita rasakan selama kemo. Jadi kita bisa bersiap di siklus berikutnya.

Leave a comment

Website Built with WordPress.com.

Up ↑