Jakarta 30 Maret 2025,
Lagi libur lebaran sekarang. Flashback Penang di Januari 2025. Aku akhirnya mendaratkan kaki di Penang, tepatnya di tanggal 9 Januari 2025. Hanya 2 minggu setelah aku mendapatkan hasil mammogram. Harusnya aku bertemu dengan dokter di Jakarta pada tanggal 6 Januari, namun sayang tiba-tiba dokter cuti tanpa kepastian kapan masuk kembali. Tidak mau buang waktu, aku akhirnya memutuskan kejar yang pasti-pasti aja. Aku tiba larut malam, ditemani pak suami, sesampainya di bandara, aku langsung memesan grabcar untuk segera ke hotel. Hotel pertama yang aku tempati namanya Vouk Hotel. Persis di sebelah RS Gleneagles, agar gampang kalau harus bolak balik. Malam itu aku sulit tidur. Khawatir tentang apa yang akan terjadi esok hari.

10 Januari 2025. Bangun pagi, sarapan, lalu langsung antri di International Patient Centre (IPS) RS Gleneagles. Ternyata ramai banget, rata-rata pasien dari Indonesia. Ada yang dari Medan, Jakarta, Surabaya, pokoknya lengkap. Setelah daftar ulang di IPC, kami diarahkan ke ruangan dokter untuk antri lagi. Antri dokter disini bisa seharian. Jadi aku harus fleksibel soal waktu. Setelah antri sekian lama, kami akhirnya bertemu Dokter Kirubakaran untuk pertama kali. Komunikasi bisa menggunakan bahasa Inggris atau Melayu. Dokter mendengarkan dengan seksama semua cerita aku dari awal mula. Dokter ada menanyakan beberapa hal seperti apakah ada anggota keluarga yang mengalami kanker dan apakah anak-anak mendapatkan asi atau tidak. Setelah itu dokter langsung menjadwalkan USG mammae ulang disana dan untuk kembali membawa hasilnya hari itu juga. Hasil USG kurang lebih sama dengan di Jakarta. Lalu dokter menyarankan untuk biopsi langsung besok. Total kami menghabiskan waktu seharian di rumah sakit.
11 Januari 2025. Hari ini hari Sabtu. Sekitar 2 minggu lagi kita akan merayakan Tahun Baru China. Banyak dokter yang cuti, suasana liburan juga terasa disini. Kami pergi ke rumah sakit untuk menjalakan Core Needle Biopsy. Masih berharap untuk mendapatkan diagnosa yang baik. Prosesnya tidak sakit karena dibius lokal. Hanya ada sedikit tidak nyaman. Hasilnya baru akan mulai diteliti di hari Senin. Kami memutuskan untuk terbang ke Kuala Lumpur dan berlibur sebentar disana. Tiket pesawat dari Penang ke KL murah sekali dan ada banyak penerbangannya.
15 Januari 2025. Kami sudah kembali di Penang, tim dokter Kiru sudah mengabarkan kami bahwa hasil biopsi sudah keluar. Kami diminta untuk datang besok.
16 Januari 2025. Hasil biopsi ini ada 2, yang pertama adalah hasil yang menentukan apakah sel pada benjolan tersebut ganas atau tidak. Ini untuk menegakkan diagnosa kanker. Setelah itu ada hasil kedua yaitu hasil IHK atau IHC kalau bahasa Inggrisnya. Hasil biopsi IHK atau Imunohistokimia adalah pemeriksaan lanjutan dari jaringan yang diambil lewat biopsi, untuk mengetahui lebih dalam tentang sifat biologis sel kanker, khususnya jenis kanker payudara. Ini untuk tahu apa jenis kankernya karena kanker payudara itu ada banyak jenisnya. Hasil pertama biposi aku sudah keluar dan konfirmasi kanker. Air mataku turun. Hari itu juga aku diminta melakukan CT Scan dan untuk segera ke ruang dokter kembali. Hasil CT Scan menunjukan bahwa tidak ada penyebaran kanker. Kabar baiknya kemungkinan stadiumnya masih stadium awal. Kami segera memutuskan untuk melanjutkan operasi di Penang dengan Dok Kiru. Namun kami harus pulang dulu ke Jakarta untuk menyiapkan dokumen asuransi.
Aku spill sedikit perkiraan biayanya dalam rupiah ya, agar siapapun yang baca blog ini dan butuh informasi, bisa sedikit ada bayangan.
- 10 Januari, USG + cek darah + konsul dokter totalnya sekitar 2 jutaan.
- 11 Januari, Core Needle Biopsy di sekitar 12 jutaan.
- 16 Januari, CT Scan hasil hari itu juga + konsul dokter totalnya sekitar 9 jutaan.
- Tiket pp Jakarta Penang 2 jutaan per orang. Bisa lebih murah.
- Hotel mulai dari 500 ribuan per malam. Bisa lebih murah.
Lanjut ke artikel selanjutnya ya.
Featured Image by Britanny Gaiser on Unsplash.
Leave a comment