Jurnal Kanker: Operasi di Penang

Jakarta 31 Maret 2025,

Selamat Idul Fitri!! Mohon maaf lahir dan batin.

Jadi tegak sudah diagnosanya. Ini memang kanker dan harus dihadapi. Air mata mungkin belum akan kering, namun perjuangan sudah harus dimulai. Masih belajar menerima, tapi tindakan juga tidak bisa menunggu. Aku punya dua anak yang masih kecil. Aku harus sembuh bagaimanapun caranya. Dengan Paksu setia disisi, aku menjelaskan ke Mama mengenai hasilnya, kondisinya saat ini, dan pilihan tindakannya. Kami mengumpulkan semua dokumen asuransi yang dibutuhkan, menghubungi agen asuransi, dan menyiapkan mental untuk menghadapi semua yang akan datang. Aku pamit dan mencium kedua anakku.

22 Januari 2025. Tiba lagi di Penang. Kali ini untuk tinggal sedikit lebih lama. Setibanya di bandara, kami dijemput oleh layanan jemputan gratis dari rumah sakit. Saat sampai di rumah sakit, kami langsung menuju konter informasi dan langsung memulai prosedur rawat inap. Setelah mendapatkan kamar, kami menuju ruangan dokter. Kali ini tidak pakai antri karena slotnya sudah disiapkan. Namun sayang, bukan kabar baik yang kami dapatkan. Hasil IHK dari biopsi sudah keluar dan ternyata hasilnya jenis kankerku adalah Triple Negative Breast Cancer (TNBC). Konon yang terganas dan yang terbandel.

23 Januari 2025. Hari ini aku menyerahkan semua ke tangan Tuhan Yang Maha Esa, berharap bahwa operasi akan berjalan dengan baik. Operasinya dijadwalkan jam 1 siang, bius total tentunya. Nah ternyata tidak butuh waktu lama untuk aku kembali tersadar. Hanya kurang lebih 30 menit setelah operasi selesai, aku sudah bangun kembali. Operasinya lancar dan kankernya sudah diambil. Saat itu hasil resmi operasinya belum ada, namun kira-kira stadium kankerku adalah stadium 1. Lumayan ya, kabar yang cukup baik. Walaupun kankernya ganas, tapi peluang sembuhnya sangat tinggi. Disini aku bersyukur bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha. Ini adalah hasilnya aku melakukan gerakan SADARI setiap hari dan aku cepat melakukan tindakan. Stadium 1 adalah stadium paling awal untuk kita menemukan kanker. Nanti aku akan membuat 1 atau 2 artikel khusus membahas jenis-jenis kanker payudara.

Kurang lebih seperti ini kamarnya, ini aku dapat dari berobatkepenang.com. Tapi kamarku, meja kursinya disamping masing-masing ranjang. Sisanya sama.

24-27 Januari 2025. Aku dirawat di rumah sakit pasca operasi. Dapat makan 3x sehari dan snack juga. Aku ada dikamar 2 tempat tidur. Kamarnya cukup nyaman dan susternya baik semua. WIFI lancar, TV ada, air minum selalu tersedia. Aku keluar rumah sakit di tanggal 27 Januari 2025. Untuk biaya operasi dan rawat inap sulit dijadikan patokan karena benar-benar berbeda dari satu pasien ke pasien lain. Namun kalau disuruh kira-kira, mungkin kita harus menyiapkan 60 hingga 120 juta rupiah untuk operasi kanker payudara di Penang. Untuk lebih amannya bisa minta pihak rumah sakit memberikan perkiraan biaya sebelum memutuskan tindakan.

28 Januari 2025. Pulang Jakarta. Aku harus kembali kontrol ke dokter di Penang sekaligus melakukan konsultasi dengan dokter onkologi. Berhubung jenis kanker aku adalan TNBC, maka walaupun stadiumnya baru stadium 1 dan walaupun kankernya sudah dioperasi, tetap harus melakukan kemoterapi. Jadi langkah selanjutnya adalah mencari dokter onkologi di Jakarta.

10 Februari 2025. Aku melakukan konsultasi pertama dengan dokter onkologi KHOM di RS MRCCC Jakarta. Aku direkomendasikan oleh teman, beberapa dokter disini, dan akhirnya berjodoh dengan Dokter Ralph Girson Gunarsa. Dokter menjelaskan secara detail mengenai rencana kemoterapi yang cocok untuk kanker yang aku derita. Kemoterapi ini bertujuan untuk membunuh sel kanker yang mungkin masih tersisa.

12 Februari 2025. Kembali lagi ke Penang. Hari ini hanya jadwal kontrol dan konsultasi, tidak ada tindakan. Akupun datang sendiri karena sudah kuat dan pulih kembali. Paksu harus kembali bekerja dan urus anak juga. Di Penang, aku juga konsultasi ke dokter onkologi untuk mencari second opinion mengenai regimen kemoterapi yang harus aku jalani. Nah serunya, dokter di Penang menyarankan regimen kemoterapi yang lebih ringan daripada di Jakarta. Namun untuk menjalankannya, aku harus tinggal lama sekali di Penang. Jadi aku memutuskan untuk kembali ke Jakarta dan memulai siklus kemoterapi disana. Selesai sudah perjalanan aku di Penang.

Lanjut bahas soal jenis-jenis kanker payudara di artikel selanjutnya ya.

Featured Image by Rachel Pfuetzner on Unsplash.

Leave a comment

Website Built with WordPress.com.

Up ↑