Jurnal Kanker: Kenalan Kemoterapi

Jakarta, 6 April 2025

Kita simpulkan dulu semuanya. Jenis kankernya Triple Negative Breast Cancer yang selanjutnya aku singkat TNBC. Stadiumnya 1. Sudah dioperasi di Penang dan sudah selesai kontrol operasi juga. Sudah kembali ke Jakarta dan tinggal melanjutkan pengobatan. Apa yang sekarang harus dilakukan? Jawabannya adalah kemoterapi. Aku mendapatkan jadwal 8x kemoterapi dan harus sesegera mungkin dilakukan untuk mematikan sel kanker yang tersisa karena jenis ini dapat berkembang jauh lebih cepat dan agresif dibandingkan dengan jenis kanker lainnya. Aku memilih melanjutkan pengobatan di Jakarta karena tidak mungkin berlama-lama di Penang. Aku butuh support system dan aku ingin dekat dengan keluargaku.

Kembali ke ruangan dokter, kali ini bakal sering bertemu dengan Dok Ralph di MRCCC, dokter langsung menyusun strategi dan jadwal serta regimen kemo yang harus aku jalani. Dokter menjelaskan dengan sangat teliti apa saja efek samping yang mungkin dirasakan, termasuk kebotakan. Regimen kemo yang aku dapatkan memiliki efek yang cukup keras, bahkan katanya merupakan yang paling keras dibandingkan regimen kemo kanker payudara lainnya. Aku mendapatkan dose dense AC+T yang harus diselesaikan dalam 8 siklus dengan lama 1 siklus itu adalah 2 minggu. Banyak persiapan yang harus dilakukan dan ritme hidup yang berubah untuk menyesuaikan efek kemoterapi yang akan aku alami.

Aku memulai siklus pertama selama 3 minggu untuk membantu badan menyesuaikan diri, selanjutnya baru per 2 minggu. Untuk mendukung kemo per 2 minggu, aku pasang chemoport di dada. Nantinya obat kemo akan mengalir langsung ke dada bukan lewat tangan. Sebentar, kita balik dulu ke apa itu kemoterapi? Kemoterapi adalah salah satu metode pengobatan kanker yang menggunakan obat-obatan khusus untuk membunuh sel kanker atau menghentikan pertumbuhannya. Obat-obat ini bekerja dengan cara menyerang sel-sel yang membelah dengan cepat, karena sel kanker cenderung tumbuh dan berkembang lebih cepat dibandingkan sel normal. Obat kemoterapi bisa diberikan dalam bentuk: infus, oral (diminum), atau suntikan ke area tertentu. Tapi yang paling banyak itu dalam bentuk infus dan oral.

Regimen kemo yang diberikan untuk masing-masing pasien itu berbeda, tergantung dari jenis kankernya, stadiumnya, penyakit bawaannya, dan kondisi kesehatan pasien. Contohnya regimen kemoterapiku tidak bisa atau tidak dianjurkan untuk diberikan kepada orang dengan penyakit jantung akut. Akupun harus memeriksa kondisi jantung dulu sebelum menjalankan regimen kemo ini. Biaya juga berbeda masing-masing pasien, misalnya apakah ada obat yang dibawa pulang, seperti obat-obatan untuk mengatasi efek samping dari kemo. Jadi biaya kemo orang lain tidak bisa dijadikan acuan. Misalnya, biaya kemo termasuk obatku sekitar 10 jutaan per siklus, tapi biaya obat kemonya sebenarnya hanya 4 jutaan, selebihnya adalah obat yang aku bawa pulang. Nah kalau biaya pemasangan chemoportnya bisa aku kasi ancer-ancer.

Ilustrasi chemoport oleh Chatgpt

Chemoport (juga dikenal sebagai port-a-cath atau implantable port) adalah alat kecil yang dipasang di bawah kulit, biasanya di bagian dada, yang terhubung ke pembuluh darah besar. Fungsinya adalah untuk memudahkan pemberian kemoterapi atau pemberian obat-obatan lain tanpa harus tusuk jarum berulang kali ke pembuluh darah biasa (vena di lengan). Bentuknya seperti cakram kecil dari plastik atau logam, sebesar koin kecil. Saat kemoterapi, perawat akan menusukkan jarum khusus ke bagian atas chemoport untuk memasukkan obat. Prosedur pemasangan dilakukan oleh dokter bedah dengan bius lokal (kadang bius total ringan). Biaya pemasangannya terdiri dari biaya operasi, bius dan sewa chemoport. Biaya ini berbeda-beda di setiap rumah sakit. Kalau aku, biaya sewanya kurang lebih sekitar 17an juta dan biaya operasi pemasangan serta biusnya sekitar 30an juta. Walaupun mahal, namun sebanding dengan manfaatnya, selain itu pemasangan chemoport atas anjuran dokter masih ditanggung BPJS dan asuransi.

Gimana pengalaman kemoterapi pertama kali? Aku share di jurnal berikutnya ya.

Featured Image from Unsplash

Leave a comment

Website Built with WordPress.com.

Up ↑